HIMBAUAN UNTUK SELURUH PRAKTISI JRA - JRA KYAI MOJO \

Latest

Rabu, 24 April 2019

HIMBAUAN UNTUK SELURUH PRAKTISI JRA


PESAN PENTING DARI GURU KITA 
1) Mengenai Ruqyah Massal.
=> Ketua Cabang Wajib mengetahui SOP Ruqyah masal ala JRA, SOP Ruqyah Masal di JRA bisa di download di Website JRA www.ruqyahaswaja.com
=> Untuk wilayah Kalimantan karena distribusi Air Ruqyah JRA belum bisa Nyampek Kaltim, maka di Baner Ruqmasy di beritahukan kepada marqi “Harap membawa Air”. Sedangkan di daerah Jawa tidak boleh di tulis kalimat itu (Harap membawa Air) , karena JRA sudah mempunyai Produck Air sendiri.
=> Adapun Air yang di bawa peserta, di Ruqyah dulu. Adapun bacaanya adalah :
– Doa Imam Syafi’i
– Ayat – Ayat Syifa’
– Ayat – Ayat Ruqyah
– Ayat Pembatal Sihir
– Ayat tentang A’in
Kemudian memohon kepada Alloh ” Ya Alloh, jadikanlah Air ini sebagai wasilah kesembuhan bagi mereka yg meminum Air ini dengan Izin-MU. ”
– di tutup dengan 2 ayat terakhir surat Yasin.
=> ketika Ruqyah Masal, siapkan tempat evakuasi bagi yg kesurupan supaya tidak mengganggu paserta yg lain.
=> Kalau terjadi kesurupan pada peserta jangan langsung di tangani di tempat tapi di evakuasi kemudian baru tangani dan di identifikasi kasus yg dia alaminya.
=> Karena JRA ini Harokah Dakwah maka perlu adanya Syiar dan simbolisasi Praktisi minimal dengan memakai Pin/Rompi, supaya jelas antara Praktisi dan peserta Ruqyah Masal sehingga peserta ruqmasy mengetahui kepada siapa mereka bertanya.
=> Untuk kasus Sihir Wajib adanya RTL (Rencana Tindak Lanjut) dengan cara mendata peserta dan mendatangi rumah pasien serta SOP penanganan kasus sihir di jalankan (semisal pencarian buhul, netralisir rumah Dll)
=> Dalam Ruqyah masal, seluruh PC JRA WAJIB melakukan Ruqyah Sesi II (untuk kasus gangguan Ghaib dengan metode berdiri), Adapun yg mengikuti Ruqyah Sesi II ini adalah peserta yg memiliki keluhan :
– Kepala pusing
– Pundak berat
– Tulang ekor sering terasa panas
– Sering lupa rokaat sholat
– Was Was
=> Karena Istilah “Ruqyah” sudah tercemar, pasalnya Ruqyah di Tv dan Medsos hanya mengenalkan Ruqyah identik dgn kesurupan sehingga orang enggan berobat dgn alQuran KARENA TAKUT KESURUPAN maka praktisi JRA boleh mengganti Istilah “Ruqyah” dgn “Suwuk Masal/Pengobatan Masal/Teraphy Qur’ani”, Sesuai Muqtadhol Hal / Pemahaman masyarakat setempat, Intinya jangan memperlihatkan Ruqyah ini terlihat menyeramkan dan menakutkan.
2) Mengenai penanganan Kasus
=> Keluhan pusing maka di anjurkan tetesi “HS JRA”
=> Asam Lambung di Anjurkan mengkonsumsi Bidara
=> Jika mempunyai keluhan medis seperti Asam Urat maka lihat buku panduan Hal 16 tentang “cara meruqyah penyakit medis murni”, jika penyakit pasien tidak di temukan di buku maka anjurkan mengkonsumsi Air yg di embunkan malam hari yg di ruqyaj dgn Ayat Ruqyah Standart dan Ayat-ayat Syifa’.
=> Kesurupan
– Jangan kroyokan, 1 orang kesurupan 1 Praktisi, Pasien yg Kesurupan Jangan di pegangi banyak orang.
– Ketika pasien “bereaksi” dengan reaksi yg mencurigakan semisal mencengram, menjerit maka langsung tanyain “Sosoknya”, Jangan Di bacakan ayat terus sehingga dia hanya muntah2 dan dehidrasi.
– Yang terpenting ketika terjadi kesurupan pada pasien adalah PASIEN SADAR terlebih dahulu. Adapun cara menyadarkannya adalah :
“Baca Basmalah 3 kali ke telapak tangan, usapkan dari dahi-nya ke arah bawah kemudian langsung panggil namanya”
=> Psikologi semisal Trauma, Phobia maka di akhdzul Lawa’i
=> Anak Nakal, di ruqyah dalam kondisi tertidur dengan sedikit menggerakkan tubuhnya.
=> Penyakit A’in
Ciri ciri orang terkena Ain :
– Mempunyai “potensi” untuk di puji
– Benjolan di daerah leher dan kepala seperti kanker, kalenjar getah bening, hydrosipalus, gondok Dll
Cara Meruqyah :
– Di Ruqyah satu keluarga untuk mencari sumber ‘Ain
– Orang yg terindikasi terkena Ain maka di mandikan bekas wudlu orang yg terindikasi mengirimkan Ain.
– Airnya di bacakan ayat ayat tentang A’in (buku praktisi hal 98)
– Ruqyah mandiri selama 7 hari tanpa putus.
3) Mengenai Administrasi
Untuk mengklaim menjadi anggota JRA maka ada beberapa tahapan yg harus di lalui :
Ikut Ijazahan (Pelatihan) -> Mengurus KARTA JRA -> Seragam (Rompi/Kaos/Surban) -> Sertifikasi (di dapat ketika lulus pembinaan oleh PP JRA) -> Nameboad-isasi
4) Mengenai Tahsinat (Perbentengan diri) seorang Praktisi JRA
=> Anak Balita, karena anak balita (belum genap 5 tahun) maka boleh menggunakan Azimah namun jika anak sudah bisa membaca alQur’an maka sudah tdk boleh memakai Azimat karena alQur’an itu lebih efektif di baca daripada di kalungkan.
=> Tahsinat untuk Diri sendiri caranya :
– Rutinkan Sholat Dhuha dan Qiyamul Lail walau 2 Rokaat
– Mudawamatul Wudlu’
– Rutin Ruqyah mandiri
– Membaca Hizb Nawawi pada sore hari
– Membaca Aurod Ma’suroh
=> Tahsinat untuk Rumah.
– Baca Ayat kursi 41/Yasin ayat 9/Al Isro’45-46 7x)
– Sering baca alQur’an di rumah
– Tiap kamar bacakan 2 ayat terakhir surat alBaqoroh
– Sering Sholat sunah di Rumah
– Hindari sesuatu yg membuat Jin betah atau sembunyi di Rumah, seperti Patung Ular/Kuda/ Dll.
=> Tahsinat untuk Keluarga (Jarak Jauh)
– Baca Ayatul Hifdz dan sakron
– Kalau keluar selain membaca doa ma’tsur jangan tinggalkan baca yasin ayat 9.
– Kalau masuk rumah usahakan membaca Qowaqil (Al ikhlas, Almuawwidatain).
Paser (Kaltim), 22 Februari 2019 / 16 Jumadil Tsani 1440 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar